pls

Tuesday, October 18, 2016

Tipe/jenis evaluasi




A.    Tipe/jenis evaluasi
1.Evaluasi Sumatif dan Formatif
Evaluasi sumatif dilaksanakan pada saat sela-sela program yang sedang berlangsung dengan tujuan untuk menyempurnakan program.Contoh : tes mingguan dan bulanan
Evaluasi Formatif dilaksanakan pada akhir program.Contoh : Buku rapor
2.Evaluasi Hasil dan proses
Evaluasi Hasil bila yang diutamakan mengenai gambaran pencapaian tujuan,sedangkan evaluasi proses bila yang diutamakan pada prosesnya
3.Evaluasi Acuan Norma dan Acuan Patokan
Evaluasi Acuan Norma bila yang digunakan sebagai kriteria penilaian adalah norma kelompok.Evaluasi ini memberikan peluang kepada siswa untuk meraih sukses,namun sebaliknya dapat menimbulkan dampak negatif karena siswa dipersaingkan satu sama lain dalam kelompoknya.
Evaluasi acuan patokan menggunakan patokan formal sebagai ukuranya.Evaluasi ini unggul dalam hal pemaparan penguasaan tuntas sedangkan  kelemahanya yakni pada patokan yang digunakan dan hal itu tergantung pada pertimbangan guru yang bersangkutan.
4.Evaluasi Kuantitatif-kompetitif dan Deskriptif-kuantitatif
Istilah kuantitatif-kompetitif diangkat dari praktik yang memanfaatkan skor kuantitatif sebagai alat untuk membandingkan status seorang siswa dengan siswa lainya
Istilah Evaluasi deskriptif-kuantitaif menitikberatkan pada pengumpulan data dan pelaporan hasilnya dalam bentuk pemaparan keadaaan perilaku  dan pemaparan itu melukiskan profil sisaw secara perorangan. 
B.     Tipe Evaluasi menurut Dane (Wibawa, 1994) menyebutkan ada 6 tipe evaluasi yaitu:
1.      Evaluasi Sumatif
Penilaian dampak dari suatu program, disebut juga dengan evaluasi dampak (out come evaluation). Tipe evaluasi sumatif dilaksanakan pada saat sela-sela program yang sedang berlangsung dengan tujuan untuk menyempurnakan program. Contoh : tes mingguan dan bulanan.
2.      Evaluasi FormatiF
Penilaian terhadap proses dari program, disebut pula evaluasi proses. Evaluasi Formatif dilaksanakan pada akhir program. Contoh : Buku rapor.
3.      Evaluasi Acuan Norma
Evaluasi Acuan Norma bila yang digunakan sebagai kriteria penilaian adalah norma kelompok. Evaluasi ini memberikan peluang kepada siswa untuk meraih sukses, namun sebaliknya dapat menimbulkan dampak negatif karena siswa dipersaingkan satu sama lain dalam kelompoknya.
4.       Evaluasi Acuan Patokan
Evaluasi acuan patokan menggunakan patokan formal sebagai ukuranya. Evaluasi ini unggul dalam hal pemaparan penguasaan tuntas sedangkan  kelemahanya yakni pada patokan yang digunakan dan hal itu tergantung pada pertimbangan guru yang bersangkutan.
5.      Evaluasi Kuantitatif-Kompetitif
Istilah kuantitatif-kompetitif diangkat dari praktik yang memanfaatkan skor kuantitatif sebagai alat untuk membandingkan status seorang siswa dengan siswa lainya.
6.       Evaluasi Deskriptif-Kuantitatif
Istilah Evaluasi deskriptif-kuantitaif menitikberatkan pada pengumpulan data dan pelaporan hasilnya dalam bentuk pemaparan keadaaan perilaku  dan pemaparan itu melukiskan profil peserta didik secara perorangan.
Anderson dalam Winarno (2008:227) membagi evaluasi program ke dalam tiga tipe. Masing-masing tipe evaluasi yang diperkenalkan ini didasarkan pada pemahaman para evaluator terhadap evaluasi. Tipe pertama, evaluasi program dipahami sebagai kegiatan fungsional.  Tipe kedua, merupakan tipe evaluasi yang memfokuskan diri pada bekerjanya program atau program tertentu.  Tipe ketiga adalah tipe evaluasi sistematis.
C.     Tipe Evaluasi :
1.      Pre-program evaluation (Evaluasi dapat dilakukan pada saat sebelum program berjalan). "Pre program evaluation" dijalankan sebelum program diimplementasikan. Biasanya untuk (1) mengukur tingkat kebutuhan dan potensi pengembangan dari target atau daerah tujuan, (2) mengetest hipotesis program atau menentukan kemungkinan keberhasilan dari rencana program atau proyek (PBB, 1978: 9 dalam Inayatullah 1980: 58).
2.      On-going evaluation (Evaluasi dapat dilakukan pada saat program berjalan). “On-going evaluation didefinisikan oleh Bank Dunia sebagai "sebuah analisa, yang berorientasi pada aksi, tentang efek dan akibat dari proyek dibandingkan dengan antisipasi yang diambil selama pengimplementasian" (Carnea and Tepping, 1977: 12 dalam Inayatullah 1980: 58). PBB mendefinisikan sebagai berikut: "On-going atau concurrent evaluation dijalankan selama pengimplementasian program. Menganalisa hubungan antara output dan efek atau kemungkinan yang mungkin timbul. (PBB, 1978: 8–9 dalam Inayatullah 1980: 58).
a.       Fungsi dari on-going evaluation menurut Bank Dunia adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan solusi dari masalah yang timbul selama program dijalankan
2.      Mengecek apakah target sasaran program benar-benar mendapat keuntungan dari program.
3.   Membantu manajemen program untuk berdaptasi terhadap "segala perubahan (tujuan dan kondisi-kondisi)" dan perubahan dari kebijakan yang berhubungan dengan tujuan, penataan-penataan institusi dan perubahan sumber-sumber yang memiliki dampak pada proyek selama pengimplementasian.
3.      Ex-post evaluation (Evaluasi dapat dilakukan setelah program selesai).
PBB mendefinisikan ex-post evaluation sebagai proses yang "diambil setelah pengimplementasian program, memeriksa effek dan akibat dari program, dan juga ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang : (PBB, 1978: 9 dalam Inayatullah 1980: 58).
a.          Keefektifan program dalam meraih tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
b.         Kontribusinya terhadap target-target perencanaan dan pengembangan sektoral ataupun nasional.
c.          Akibat jangka panjang sebagai hasil dari proyek.
Bank Dunia mendefinisikan ex-post evaluation sebagai sebuah usaha "untuk mereview (mengkaji ulang) secara komprehensif pengalaman dan akibat atau effek dari program sebagai sebuah basis untuk desain proyek dan formulasi kebijakan di masa depan." (Carnea dan Tepping, 1977: 12 dalam Inayatullah 1980: 59). The ex-post secara definisi adalah sebuah aktivitas yang diambil setelah penyelesaian proyek atau program.
A.    Aspek Evaluasi
Aspek Kognitif (Kemampuan) Kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan sebagai taruna Akademi Angkatan Laut tentu harus dibedakan dengan kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program pendidikan pada sebuah perguruan tinggi agama islam. Adapun alat yang biasa digunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude tes)
B.  Aspek Psikomotor (Kepribadian)  Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. Sebalum mengikuti program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-masing, sebab baik burukya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program tertentu. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseoarng adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian (personality test)
C.  Aspek Afektif(Sikap) Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Karena itu maka aspek sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih dahulu bagi para calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.
Subjek dari evaluasi pendidikan adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Berbicara tentang subjek evaluasi pendidikan disekolah, kiranya perlu dikemukakan disini, bahwa mengenai siap yang disebut sebagai subjek evaluasi pendidikan itu akan sangat bergantung pada , atau ditentukan oleh suatu atuaran yang menetapkan pembegian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi subjek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.

1 comment:

  1. Do you understand there is a 12 word phrase you can tell your partner... that will induce deep emotions of love and instinctual appeal for you deep within his chest?

    That's because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, treasure and guard you with all his heart...

    ===> 12 Words That Trigger A Man's Love Impulse

    This instinct is so built-in to a man's genetics that it will make him work harder than before to make your relationship as strong as it can be.

    In fact, fueling this influential instinct is so binding to getting the best possible relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will soon notice him open his mind and soul for you in such a way he haven't experienced before and he'll distinguish you as the only woman in the universe who has ever truly tempted him.

    ReplyDelete